WanuaMedia.Com - Jembatan yang sering viral dimedsos ini, kini genap 5 tahun robohnya, seperti yang diketahui bahwa keberadaannya sebagai akses penghubung mobilitas masyarakat di beberapa Desa di Wanua Tosora, roboh karena diakibatkan musibah banjir yang melandah disebagian daerah di Kabupaten Wajo, termasuk diwilayah ibu kota Kerajaan Wajo dimasa lampau yakni tepatnya di Dusun Palekoreng dan Dusun Lece-Leceng.
Berdasarkan jejak digital beberapa upaya telah dilakukan dalam menjaga stabilitas mobilitas warga baik dari program karya bhakti koramil 1406-05 Majauleng, Partisipasi Masyarakat, Sumbansi Tokoh Masyarakat hingga peran pemerintah agar tetap dapat diakses sebagai alternatif penujang kehidupan masyarakat baik dari segi Pendidikan, Ekonomi, Wisata Religi, dan Kebudayaan.
Sebagaimana keterangan yang diambil dari komunitas pemuda (i) yang terngabung dalam kegiatan ini, mengatakan:
"Seyogyanya kegiatan ini merupakan perihatin kami sebagai masyarakat yang notabenenya lalu lalang setiap saat disini, dimana keadaan jembatan ini, baru akan dapat perhatian ketika sudah viral dimedsos, sebagaimana di tahun 2018, 2020 dan baru baru ini di tanggal 15 Mei 2023 setelah berbuah korban." Tandas NR.
Lebih lanjut, diketahui berdasarkan keterangan Bupati Wajo yang di Dampigi Wakil Bupati Wajo, saat meninjau kondisi jembatan pada tanggal 19 Juni 2020, menyampaikan bahwa sesungguhnya sudah di anggarkan DAK, Jembatan ini 3 Milliar kemudian ini juga jalanannya sampai Paria, tetapi karena corona virus, "Tertunda" bukan tertunda karena DAK yaa, Dana ini langsung terpakai kepusat, sehingga tidak bisa kita jalankan tahun ini, karena tempat ini sudah sangat mendesak akhirnya kita melaksanakan dalam bentuk swakalolah. Mudah-mudahan, doakan tahun depan, bisa masuk kembali program ini, sehingga kita programkan kembali, baik jalannya sampai paria maupun jembatan ini. "FB_Wija Tosora".
Sejalan dengan hal diatas, kami dari Ogi Tosora mewakili harapan masyarakat semoga kedepannya jembatan ini menjadi perhatian khusus untuk di permanenkan jadi jembatan beton di tahun 2024, bukan lagi perbaikan secara darurat oleh swadaya masyarakat yang diganti dengan lebel jembatan darurat, sehingga akhirnya akan terkenal sebagai jembatan kayu, kerena berdasarkan cermatan kondisi jembatan kayu saat ini hanya bisa bertahan sampai 2 tahun saja serta bisa jadi kedepan akan ada korban seperti kemarin kemarin dan viral lagi ketika lambat direspon.
Senada dengan harapan pemerintah, yang hingga kini kemungkinan doa-doa yang dilantungkan belum mujabah, ataukah masih kurang pasif yang mengaspirasikannya sehingga belum diprogramkan kembali, sehingga Dinas PU Kabupaten Wajo kembali membenahi setalah kondisi kayunya sudah banyak rusak dan patah. "Tutup YS."



